Server side scripting adalah sebuah program yang berjalan di server web untuk menciptakan halam website yang dinamis dan menciptakan pengalaman yang unik untuk setiap pengguna dan pengunjung.
Umumnya, script ini membentuk sebuah kerangka dasar untuk pengembangan web back-end. Namun, ternyata ada banyak komponen lain yang dapat bekerja dengan script untuk membuat sistem back-end yang fungsional.
Salah satu aplikasi yang dapat bekerja dengan script ini adalah programming, database, API, cookie, dan masih banyak lainnya.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan apa itu server side scripting dan bagaimana script ini dapat membangun sebuah website yang dinamis dan fungsional.
Apa Itu Server Side Scripting?
Berdasarkan halaman computer hope, server side scripting adalah sebuah metode untuk merancang sebuah situs website agar proses atau permintaan pengguna dapat berjalan dengan baik.
Server side scripting ini menyediakan antarmuka bagi pengguna dan membatasi akses ke data kepemilikan dan membantu mengontrol kode sumber script.
Perbedaan Server Side Scripting Dengan Client Side Scripting
Server Side Scripting | Client Side Scripting |
Kode sumber dapat dilihat oleh pengguna. | Kode sumber tidak terlihat oleh pengguna karena keluaran sisi servernya adalah halaman HTML. |
Fungsi utamanya adalah untuk memberikan output yang diminta kepada pengguna akhir. | Fungsi utamanya adalah untuk memanipulasi dan menyediakan akses ke database masing-masing sesuai permintaan. |
Biasanya tergantung pada browser dan versinya. | Teknologi sisi server apa pun dapat digunakan dan tidak bergantung pada klien. |
Berjalan di komputer pengguna. | Berjalan di server web. |
Ada banyak keuntungan yang terkait dengan ini seperti waktu respons yang lebih cepat, aplikasi yang lebih interaktif. | Keuntungan utama adalah kemampuannya untuk sangat menyesuaikan, persyaratan respons, hak akses berdasarkan pengguna. |
Tidak memberikan keamanan untuk data. | Memberikan lebih banyak keamanan untuk data. |
Contoh-Contoh Server Side Scripting
Terdapat beberapa bahasa pemrograman dapatk kita gunakan untuk membuat script ini. Berikut adalah beberapa programming yang dapat membuat script.
- ActiveVFP
- ASP
- C
- DC
- Java
- JavaScript (using SSJS (Server-side JavaScript) e.g., node.js)
- Perl
- PHP
- Python
- R
- Ruby
Dasar-Dasar Server Side Script
Selain dapat menciptakan pengalaman pengguna yang dipersonalisasi, server bergantung pada code back-end untuk menyimpan detail login, mengelola source code, menjalankan analisis yang relevan tentang perilaku pengguna, dan mengontrol siapa saja yang memiliki akses ke dalam database.
Baca Juga : Daftar Bahasa Pemrograman Komputer Terbaru yang Harus Anak IT Ketahui
Berikut adalah beberapa fungsi lain dari server side script:
1. Mengelola Data Dalam Database
Untuk sebagian besar, jenis server side script yang akan digunakan dapat menentukan cara membangun dan mengelola database.
Fungsi ini dapat membantu back-end untuk mengontrol siapa saja yang memiliki akses ke dalam pusat data di dalam database dan mendistribusikan data yang relevan sesuai dengan permintaan akses.
2. Mengirim dan Menerima Cookie
Server side scripting sangat penting untuk membuat dan mengirim cookie yang ada dalam situs website. Cookie membantu untuk meningkatkan pengalaman situs web dengan menyimpan data-data seperti username dan kata sandi.
3. Enkripsi dan Validasi Data
Fungsi selanjutnya adalah enkripsi dan validasi data.
Enkripsi sangat penting untuk melindungi data-data sensitif seperti catatan keuangan atau medis.
Melalui enkripsi dan validasi data, server side scripting akan berfungsi untuk menjaga informasi tetap aman dari akses dan penyalahgunaan yang tidak sah.
4. Menjalankan Server Side Scripting Pada Server di Dalam Website
Ketika pengguna memasukkan URL ke browser web mereka, browser akan mengirimkan permintaan ke server untuk dapat mengakses halaman tertentu.
Kemudian, server tersebut akan memproses permintaan dan mengirimkan kode HTML untuk halaman tersebut kembali ke browser pengguna.
5. Buat Aplikasi Web yang Unik Untuk Database
Server side scripting memungkinkan pengguna untuk membangun aplikasi web interaktif dengan sistem penyimpanan back-end yang permanen.
6. Membangun Halaman Website Dinamis
Fungsi selanjutnya, script dapat menghasilkan sebuah kode HTML untuk merespon halaman berdasarkan input pengguna atau kondisi lainnya.
7. Menjalankan Halaman Sesuai Perintah
Fungsi selanjutnya adalah server web dapat menjalankan perintah HTTP “GET” atau “POST,” coded back-end untuk membantu memproses data dan mengirim respons.
8. Membangun Application Programming Interfaces (API)
Fungsi terakhir adalah server side script bertanggung jawab untuk membuat API. API adalah seperangkat fungsi dan protokol yang memungkinkan program software untuk berkomunikasi satu sama lain.
Bahasa Pemrograman Populer Server Side Script
Jika kamu tertarik terjun ke dunia programming, kamu harus tahu beberapa bahasa pemrograman server side script yang paling populer. Berikut adalah beberapa bahasa pemrograman yang bisa kamu coba dan pelajari.
1. JavaScript
Bahasa pemrograman pertama yang bisa kalian coba adalah JavaScript. Dengan program ini, kalian dapat memperbarui multimedia konten website secara dinamis, meningkatkan desain website, memvalidasi formulir, mendeteksi browser, membuat cookie, dan masih banyak lainnya.
JavaScript merupakan alat programming yang paling umum untuk server side script. Jadi, kamu wajib banget mempelajari program yang satu ini.
2. Java
Java adalah bahasa programming dengan objek yang kuat yang memiliki fitur dan fungsi yang sangat beragam.
Sintaksnya hampir mirip dengan bahasa pemrograman populer lainnya, seperti C++ dan JavaScript. Jadi, code yang dibuat di software ini mudah dibaca, ditulis, dan dipahami.
Selain itu, Java adalah bahasa pemrograman populer untuk pengembangan aplikasi mobile. Dengan programming ini, pengembang dapat membuat aplikasi web yang kuat dan berkinerja tinggi.
3. Python
Bahasa pemrograman selanjutnya adalah Python yang terinspirasi dari bahasa pemrogram ABC yang rilis di tahun 1990-an oleh Guido van Rossum.
Guido van Rossum sengaja menciptakan Python untuk menjadi bahasa pemrograman yang mudah dibaca dan ditulis. Selain itu, program ini juga memiliki fitur-fitur seperti tipe data dan pengetikan dinamis, sehingga bahasa pemrograman ini menjadi bahasa script yang populer.
4. PHP
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman dengan tujuan umum yang sering digunakan untuk mengembangkan halaman website dinamis.
Bahasa ini dimulai sebagai script CGI antarmuka gateway umum untuk mengambil analisis dasar beranda situs web.
PHP memiliki banyak fitur yang membuat program ini sangat baik untuk web back-end developer. Ini karena, program ini sudah mendukung banyak fitur, built-in developer server, dan dapat diintegrasikan dengan banyak database.
PHP juga memiliki komunitas besar pengembang yang berkontribusi pada bahasa, membuat sumber daya yang bermanfaat, dan mengembangkan ekstensi yang menambahkan fungsionalitas tambahan.
5. Ruby
Ruby telah mendapatkan popularitas karena sintaksnya yang lugas dan fungsionalitasnya yang kuat. Ini menggabungkan fitur PHP dan database berbasis SQL, menciptakan bahasa dinamis yang berfokus pada kesederhanaan dan produktivitas. Ruby juga sangat ekspresif dan berguna untuk menulis kode yang ringkas dan mudah dibaca.
Baca Juga : Aplikasi Penunjang Proses Pembelajaran Online Ini Wajib Dimiliki oleh Setiap Siswa
Alasan-alasan itu dan banyak lagi menjadikan Ruby bahasa yang sangat baik untuk pemrograman back-end. Ini membantu Anda menulis program yang mudah dimengerti dan dipelihara.
Seluruh konsep server side scripting melibatkan server website yang dapat menerima permintaan dari browser, memproses permintaan, dan mengembalikan hasilkan ke browser web pengguna.
Dengan script ini, pengembang dapat membuat website dinamis yang optima dan meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.